Minggu, 08 Februari 2015
Bolehkah Mengatakan Ini Hanyalah Kebetulan?
Bolehkah kita mengatakan “wah, kebetulan sekali kita bertemu” atau kalimat semacam itu?
Kalau kita menyatakan kebetulan dengan maksud bahwa hal itu terjadi tidak dengan takdir Allah, maka jelas keliru karena Allah sudah menakdirkan atau menetapkan itu sebelumnya. Tak mungkin Allah mengetahui belakangan atau secara kebetulan mengetahuinya.
Perlu dipahami: rukun beriman pada takdir ada empat yaitu kita meyakini Allah mengetahui segala peristiwa sebelum terjadi, Allah telah mencatatnya, Allah menghendakinya, dan Allah menciptakannya.Penjelasan lengkapnya adalah keterangan dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berikut.
Misalnya ada yang bertanya, “Wahai Syaikh, tadi engkau mengatakan ujian yang diajukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah secara kebetulan. Apakah pernyataan kebetulan itu dilihat dari kita –selaku manusia- ataukah dilihat dari perbuatan Allah?”
Jawabnya, “Tidak mungkin kita mengatakan bahwa perbuatan Allah itu kebetulan. Karena Allah Ta’ala telah mengetahui sesuatu sebelum terjadi. Akan tetapi jika dipandang dari sisi manusia, maka kebetulan itu mungkin. Penyebutan seperti itu seringkali kita temukan dalam sunnah dengan disebut ‘kebetulan ini dan itu’. Seperti itu tidaklah masalah.
Misalnya ada yang bertanya lagi, “Bolehkah engkau berkata ‘aku telah bertemu denganmu hari ini secara kebetulan’?
Jawabnya, “Seperti itu tidaklah masalah. Karena memang dilihat dari sisi kita sebagai manusia, pertemuan ketika itu memang kebetulan, tak direncanakan sebelumnya.” (Syarh Shahih Al Bukhari, 1: 129).
Semoga bermanfaat.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar